Headlines News :
Home » » KAIDAH KETUJUH : BERSEMANGAT BELAJAR SECARA BERTAHAP

KAIDAH KETUJUH : BERSEMANGAT BELAJAR SECARA BERTAHAP

Written By Unknown on Sabtu, 21 Maret 2015 | 02.30

(SERIAL DELAPAN KAIDAH MENUNTUT ILMU) 

Saudaraku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, setelah kita simak kaidah-kaidah dalam menuntut ilmu di halaqah yang sebelumnya tentang :
-Memperbaiki niat,
-Yang wajib pertama kali dipelajari adalah iman dan hukum,
-Memahami iman wajib dipelajari diatas manhaj salaf,
-Sarana dalam memahami fiqih dengan cara bermadzhab,
-Ketika bermadzhab jangan fanatik,
Memperhatikan sisi praktek dari ilmu yang dipelajari.

Pada halaqah ini akan kita lanjutkan kaidah yang ketujuh dalam menuntut ilmu
✏BERSEMANGAT DALAM BELAJAR SECARA BERTAHAP✏

Bersemangat belajar secara bertahap sesuai dengan tangga-tangga belajar yang diistilahkan oleh para ulama.

Kaidah ini merupakan kaidah yang sangat penting dalam memahami agama Allāh, dalam menuntut ilmu syar'i karena kaidah ini dizaman modern ini nampak dibutuhkan oleh semuanya yang ada di kancah belajar untuk memahami agama.

Kaidah adalah kaidah bersemangat menapaki tangga-tangga belajar yang diistilahkan oleh para ulama, bersemangat belajar secara bertahap.

Maka ilmu tidak bisa diraih secara lompat, apabila anda melompat diatas dinding maka tumit anda akan tergelincir dan akan terjatuh. Begitu pula dalam bidang belajar, maka tidak boleh anda mencela kecuali kepada diri anda sendiri.

Mengapa?

Karena anda menggantikan yang seharusnya mendatangi rumah dari pintu-pintunya tetapi anda berkeinginan untuk melompat di atas dinding.

Jadi, apabila anda berupaya untuk merasa cukup dari tangga-tangga belajar (bertahap dalam belajar) maka sesungguhnya anda tidak akan sampai kepada fiqh dan tidak akan faham fiqih selama-lamanya.

Apa yang kami maksud dengan tangga belajar?

Karena disana ada yang mengira mungkin ilmu dan fiqh bisa diraih  tanpa lelah dan capek.

Maka dia merasa cukup dengan kitab-kitab para ulama yang dahulu atau merasa cukup dengan sedikit dari kitab dan tidak membutuhkan yang lainnya.

Kita saksikan diantara para penuntut ilmu ada yang mencukupkan dengan kitab Taqrībut tahdzīb dan Nailul Authar, dia masuk pada 2 kitab ini. 
Dia merasa ilmu riwayat (ilmu rijal) bisa dengan ilmu Taqrībut Tahdzīb dan ilmu dalil-dalil hukum bisa dengan kitab syarahnya Al-Munthaqa yaitu Nailul Authar, tidak membutuhkan tangga-tangga yang lainnya.

Oleh karena itu pernah aku (penulis kitab) melihat suatu saat di pameran kitab yang besar yang diadakan di Riyadh. 
Aku memperhatikan ada orang-orang (penuntut ilmu) yang membeli kitab.
Kemudian pandanganku tertuju pada seorang pemuda yang masih muda belia yang belum tumbuh kumisnya. 
Dia membawa 2 kardus  yang  penuh sekali dengan kitab, lalu aku memberhentikannya dan aku mengucapkan salam kepadanya dan aku menanyakan apa yang telah dibeli dari beberapa kitab. 
Ternyata yang dia beli adalah Fathul Bāri Syarah Shahih Bukhāri dan Siyar A'lam An-Nubala karya Imam Adz-Dzahabi ada 25 jilid yang menjelaskan tentang biografi para ulama dan yang setelah mereka.


Sangat aneh sekali.
Ini pemuda umurnya belum cukup untuk membekali dirinya secara ta'shil 'ilmi ,  belum mencukupi untuk menimba ilmu diantara ilmu yang dharuri (yang penting),  bersamaan dengan itu dia langsung meloncat kepada kitab-kitab yang amat luas, yang hal ini tidak bisa sampai kepada kitab-kitab yang luas  kecuali setelah menempuh tangga dalam belajar.

✏ Kami telah menetapkan di kaidah yang kedua bahwasanya ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim adalah tauhid dan fiqh.
Hendaklah anda, wahai para penuntut ilmu, memulai dengan keduanya.

✏ Dan di kaidah yang ketiga saya telah menyarankan anda untuk mempelajari fiqh iman, yaitu tauhid diatas manhaj salaf (para shahabat dan orang yang menempuh manhaj mereka dari para aimmah/ulama).

✏ Jika demikian maka hendaklah anda dalam TAUHID, memahami seperti kitab Kitābut Tauhīd yang ditulis oleh Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullāh.
- Dan juga beberapa risalah yang sangat penting sebagai pondasi dalam masalah iman dan tauhid seperti Utsūluts Tsalātsah dan Masāil Al-Jahiliyyah.
- Kemudian berpindah ke sebagian kitab-kitab Syaikh Ibnu Taimiyyah seperti Al-Wasithiyyah, Al-Hamawiyah dan At-Tadmuriyah.
- Apabila anda telah memahami kitab-kitab ini, maka berpindah ke kitab Aqidah Ath-Thahawiyyah yang dikarang oleh Abu Ja'far Al-Hanafi beserta penjelasannya Ibnu Abil 'Izz Al-Hanafi.
- Maka apabila anda telah memahami Aqidah Ath-Thahawiyyah dengan penjelasannya ini dan anda telah mempelajarinya dengan baik dan berkeinginan untuk memperluas dalam memahami iman maka hendaklah anda mempelajari bab Iman, bab Tauhid, bab berpegang teguh pada sunnah dari Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Ad-Darimi dan yang seperti itu dari ummahātus sunnah.
- Hal ini merupakan tangga-tangga belajar ilmu yang pertama kali anda wajib pelajari, yaitu yang berkenaan dibidang tauhid. 

✏ Adapun dalam memahami FIQIH syari'ah ini,  kami telah menetapkan di kaidah yang keempat bahwasanya di antara sarana yang cepat untuk sampai kepada pemahaman syar'i yaitu dengan cara bermadzhab. artinya memilih satu madzhab diantara madzhab yang empat dijadikan sarana untuk memahami hukum.


Maka, tangga-tangga belajar untuk memahami fiqh, jika demikian dengan cara memulai memilih satu matan diantara matan-matan madzhab yang mudah, yang selamat dari lafazh-lafazh sulit.

# Di dalam madzhab HANBALI, saya pilihkan untuk anda: 
• 'Umdatul Fiqh karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi 
• Manārus Sabīl karya Syaikh Ibrāhīm 
• Kitab Syarh 'alamatan 'ala addalīl Syaikh Mar'i Yūsuf 
• Zādul Mustaqini' (ringkasan Al-Mughni) pengarangnya Musa Al-hajawi.


Maka apabila anda telah memahami salah satu matan diantara matan-matan yang 3, berarti anda telah mengambil yang dharuri/asasi/pokok dari hukum-hukum dan masalah,  terutama hukum yang berkenaan dengan ibadah, jual beli, nikah dan yang selain itu.

- Kemudian setelah itu, mungkin anda berpindah ke kitab Al-Kāfi atau Al-Muqni'.
- Kemudian jika anda telah menyelesaikan hal itu semuanya, anda bisa meneruskan ke tingkat yang berikutnya yaitu Al-Mughni.
Semua kitab-kitab yang 3 tersebut karya Ibnu Qudāmah Al-Maqdisi rahimahullāh.

# Kalau seandainya anda bermadzhab MALIKI maka mungkin anda memulai dengan kitab Ar-Risālah yang ditulis oleh Ibnu Abi Zaid Al-Qirawāni.


# Dan apabila anda bermadzhab SYAFI'I, maka hendaklah anda mempelajari : 
· Kitab Al-Minhāj yang dikarang oleh Imam An-Nawāwi atau
· Kitab Al-Muhadzab yang dikarang oleh Abu Ishaq Asy-Syairazi. 
Yang mensyarah kitab Al-Muhadzab adalah Imam An-Nawāwi, dinamai kitabnya Al-Majmu' yaitu kitab yang luas dan besar karena termasuk kitab perbandingan madzhab.


# Apabila anda bermadzhab HANAFI, maka mulailah dengan kitab Al-Hidāyah karangan Al-Marghināni. 
· Merupakan matan fiqh Hanafi yang paling berharga. 
· Syarah yang paling bermanfaat adalah: 
⑴ Fathul Qadīr karya Kamāl bin Al-Hammām
⑵ Al-Bināyah karya Al-Badr Al-'Ayni


Ini tangga-tangga dibidang fiqh, sesuai dengan madzhabnya.

✏ Adapun dalam masalah ilmu SARANA : 

✏ Dalam bidang TAJWID dipilih Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah.

✏ Dalam ilmu NAHWU & SHARAF :  
- Dimulai dengan Al-Aajurruumiyyah, 
- Kemudian berpindah ke Muhlatul I'rab, 
- Kemudian berpindah ke Al-Fiyat Ibnu Mālik.
Itu yang dharuri (yang penting) yang mesti difahami.
- Tapi jika ingin lagi memperluas, bisa membaca dan mempelajari kitab Al-Kāfi Asy-Syāfiyyah karya Ibnu Mālik.

✏ Dalam MUSHTHALAH HADITS : 
- Mulailah dengan Al-Bayquniyyah. 
- Kemudian berpindah ke Nuhbatul Fikr karya Ibnu Hajar. 
- Kemudian berpindah ke Muqaddimah Ibnu Shalah atau 'Ulūmul Hadits karya Ibnu Katsir.
- Bagi yang ingin memperluas lagi, bisa dengan Allfiyat karya Al Hafidz Al-'Iraqi dan Al-Fiya karya  As-Suyūthi.

✏ Adapun dalam USHUL FIQIH :
Biasanya mereka memulai dengan salah satu matan dari matan-matan yang ringkas.
• Madzhab Hanbali : Kitab Raudhatun Nadhir karya Ibnu Qudāmah
• Madzhab SyāFi'i atau Maliki : Kitab Al-Waraqāt karya Imam Al-Haramain
• Madzhab Hanafi : Kitab Al-Manār Lin Nasafī


✏ Dalam masalah TAFSIR, 
- Mulailah dengan tafsir Al-Jalalain, 
- kemudian Al-Baydhāwi, 
- kemudian Tafsir Ibnu Katsīr. 
Walaupun dalam tafsir Ibnu Katsir ada beberapa kisah Israiliyyāt.
Di zaman ini sudah ada kitab ringkasan tafsir Ibnu Katsīr yaitu Al-Mishbāhu Al-Munīr.

✏ Dalam masalah HADITS
- Mulailah dengan 'Umdatul Ahkām karya Al-Hāfizh Abdul Ghani Al-Maqdisi 
- atau Bulughul Marām karya Ibnu Hajar Al-'Asqalani.

Ini merupakan pondasi tangga belajar yang sangat penting bagi setiap penuntut ilmu syar'i, baru setelah itu memperluas apa yang dia inginkan dan memilih dari berbagai macam ilmu. 

Jangan sampai belajar itu meloncat, karena dikhawatirkan pemahamannya menjadi bercabang-cabang.

Oleh karena itu, hendaknya kita semua memelihara tahapan dalam belajar sesuai dengan tangga yang dimulai oleh ulama salaf dalam belajar.

Dan jika tidak demikian, maka dikhawatirkan pelajar itu tatkala tergesa-gesa melompat ke atas dinding maka akan terjerumus kedalam kebid'ahan.

____________________________________ 

Kajian Kitab "Barnaamij 'Amali Li Al-Mutafaqqihin" , Karya Syaikh Abu 'Ashim 'Abdul 'Aziz bin 'Abdul Al-Fattah.

*Oleh: Ustadz Nuruddin Abu Faynan , pada Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah" 

*Dicatat oleh Ukhti Maria Ulfah Ummu Abdirrahman

*Editor: Arfah Ummu Faynan 

Bagi yang berminat mengikuti kajian pada Grup WhatsApp, silakan bergabung : 

"Kajian Audio Muslim" (Ikhwan) +966554942933 

"Kajian Audio Muslimah" (akhwat) +966554506956

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator

 
Copyright © 2011. Nuruddin Abu Faynan, Lc. - All Rights Reserved