
✏ Ternyata, pokok permasalahan terletak pada rahasia mempersiapkan diri untuk bertemu dan menyambut sang suami yang datang dari bepergian.
✏ Sesungguhnya sang suami telah mempersiapkan diri untuk merealisasikan sebuah keinginan bersama istrinya pada malam itu ... Sedangkan sang istri mempersiapkan diri untuk banyak bercerita kepada suaminya walaupun mesti begadang ...
✏ Perbedaan prioritas menjadi sebuah kendala, di satu sisi, sang suami memprioritaskan ingin bersenang-senang bersama istri dengan suatu hal yang diinginkannya, sedangkan di sisi lain, justru sang istri memprioritaskan ingin "banyak bercerita" untuk mengungkapkan kerinduannya ...
✏ Sesungguhnya sang suami telah mempersiapkan diri untuk merealisasikan sebuah keinginan bersama istrinya pada malam itu ... Sedangkan sang istri mempersiapkan diri untuk banyak bercerita kepada suaminya walaupun mesti begadang ...
✏ Perbedaan prioritas menjadi sebuah kendala, di satu sisi, sang suami memprioritaskan ingin bersenang-senang bersama istri dengan suatu hal yang diinginkannya, sedangkan di sisi lain, justru sang istri memprioritaskan ingin "banyak bercerita" untuk mengungkapkan kerinduannya ...
Pahamilah kejiwaan suami secara khusus dikamar tidur, terutama ketika dia baru datang dari bepergian, karena pada saat itu gejolak cinta sedang membara ...
Seorang suami menunggu kesenangan di kamar tidur sebagaimana orang lapar menunggu makanan ...
Alangkah lebih baik jika istri mengabulkan kebutuhan suaminya terlebih dahulu, baru kemudian menyodorkan keperluannya?
Kenyataan membuktikan bahwa kejiwaan seorang suami setelah bersenang-senang dengan istrinya, itu lebih baik daripada sebelumnnya ...
Bahkan jika dia telah puas mendapatkan apa yang selama ini dia tunggu, dia akan lebih siap untuk menerima diskusi atau cerita apa saja yang diinginkan seorang istri.
Bahkan jika dia telah puas mendapatkan apa yang selama ini dia tunggu, dia akan lebih siap untuk menerima diskusi atau cerita apa saja yang diinginkan seorang istri.
Hendaklah engkau meniru apa yang diperbuat Ummu Sulaim tatkala anaknya meninggal, pada waktu itu Abu Thalhah -suaminya- sedang bepergian.
Ketika Abu Thalhah tiba di rumah, Ummu Sulaim menyembunyikan berita ini dari suaminya, dia segera menghidangkan makanan & minuman, serta mempercantik diri untuk suaminya yang baru datang dari bepergian.
Setelah suaminya puas, barulah dia menyampaikan berita duka tentang kematian anaknya dengan ungkapan yang lembut dan kata-kata yang halus, hal ini menunjukan kecerdasannya sebagai seorang istri shalihah. ( lihat HR. Muslim 1/555).
Ketika terjadi petaka cinta pada suatu malam, di saat itupun engkau bersalah kepada istrimu ...
Mungkin kau kurang pandai dalam menyampaikan apa yang kau inginkan ...
Istrimu menginginkan kelembutan dan kasih sayang darimu, bukan kata-kata keras & kasar ketika dia tidak meresponmu ...
Bersabarlah kepada istrimu walaupun engkau sangat merindukannya dan menginginkan sesuatu darinya ...
Berupayalah terus untuk mencumbunya dan membisikan kata-kata romantis kepadanya sehingga gairahnya pun bergejolak.
Kenyataan membuktikan bahwa seorang laki-laki lebih cepat bergairah dibandingkan perempuan...
Berlemah lembutlah kepada istrimu, jangan sampai engkau menggauli istrimu sebagaimana binatang ternak menggauli betinanya (tidak ada pendahuluan).
Seorang istri bagaikan kaca .... indah, bening, namun mudah pecah ...
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam: "Berlemah lembutlah terhadap kaca" .
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam: "Berlemah lembutlah terhadap kaca" .
~*~*~*~*~*~
Disarikan dari: "Bi Laa Khajal Fii Firaasyi Az-Zaujiyyah".
Oleh: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
Oleh: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !