Headlines News :
Home » » TAK BISA KULUPAKAN

TAK BISA KULUPAKAN

Written By Unknown on Rabu, 25 Februari 2015 | 01.47

Ikhwah fiillah 

Nasehat ini diperuntukan untuk diri kita yang selalu merasa lebih baik dari pada yang lain.

Diri kita yang selalu sibuk menilai  dosa - dosa temen kita, baik temen kita yang ada di majlis ilmu, atau teman seperjuangan dalam da'wah, atau kaum muslimin secara umum, atau, dan atau yang lainya.

Padahal yang di kehendaki kebaikan adalah seorang hamba sebagaimana nasehat yang dituturkan oleh Ulama Rabbani Al-Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam Kitabnya " Thariq Al Hijratain " yang mesti kita catat dengan tinta emas.

Mari kita simak penuturan Ai-Imam Ibnu Qayyim sebagai berikut :

Seseungguhnya apabila Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki  kepada Seorang hamba kebaikan maka :

- Allah mencabut dari hatinya penglihatan terhadap amalan - amalan baiknya. 
- Allah mencabut dari lisanya untuk menceritakan amalan - amalan baiknya.
- Allah menyibukannya untuk melihat dosanya.

Maka ia selalu melihat dosanya ada dikelopak matanya, sehingga ia masuk surga.
Maka sesungguhnya diantara amalan yang diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala tatkala Allah angkat penglihatannya ( terhadap amalan baik ) dari hatinya dan penyebutannya dari lisannya.

Ikhwah fillah

Pelajaran yang bisa di ambil : 

- Waspadailah dari kebanggaan hati dan kesombongan yang membawa kita kepada api neraka.
- Selayaknya kita melupakan segala amalan baik kita, supaya hati kita tidak bangga dengan amalan baik yang kita perbuat.
- Tanda kesombongan seseorang terhadap amalan baiknya adalah selalu menyebut -nyebut kebaikan kita dengan lisannya.

- Tumbuhkan rasa penyesalan di dalam lubuk hati kita yang mendalam terhadap segala kesalahan kita.
- Janganlah engkau lupakan dosa - dosa kita.
- Bersegeralah kita menghapusnya dengan kebaikan - kebaikan.

Kemudian Al-Imam Ibnu Qayyim berpesan lagi :

Sebagian Ulama Salaf berkata :  
" Sesungguhnya seorang hamba betul - betul melakukan kesalahan lalu ia masuk surga dan ia melakukan kebaikan lalu ia masuk neraka ".

Mereka bertanya : bagaimana ?
Ia menjawab : Ia melakukan kesalahan lalu selalu ada dikelopak matanya,
Dan apabila ia mengingatnya :

- Ia menyesalinya.
- Ia menganggap ( perbuatan baiknya itu ) remeh ( di bandingkan kesalahannya ).
- Ia tunduk kepada Allah.
- Ia bersegera untuk menghapusnya.
- Ia terpecah pecah hatinya.
- Ia menghinakan dirinya kepada Allah.
- dan hilang dari dirinya kebanggaan hati dan kesombongannya.

Sedangkan seorang hamba yang ia melakukan kebaikan, lalu selalu ada dikelopak matanya :
- Ia melihat kepada kebaikannya.
- Ia mengungkit-ngungkit kebaikannya.
- Ia melampaui batas dengan sebab kebaikannya.
- Ia menyombongkan diri dengan kebaikannya itu.
Sehingga ia masuk neraka, Nasaalullah assalamah.
----------
Sumber: " Thariq Hijratain wa bab assa'aadatain "
Makkah, 05/05/1436 H.
By Nuruddin Abu Faynan
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator

 
Copyright © 2011. Nuruddin Abu Faynan, Lc. - All Rights Reserved