Etika dan adab penuntut ilmu sangat penting sekali,
karena jika kita tengok sebagian penuntut ilmu tidak menghiasi dirinya
dengan etika dan adab sebagai penuntut ilmu diantaranya ketika bertanya
kepada gurunya di majlis ilmu.
Dalam artikel singkat ini akan dijelaskan urgensi istiqamah
disertai ada pelajaran penting juga bagi kita tentang adab kepada guru
dalam bertanya dan bagaimana yang dicontohkan salaf dalam bertanya yang
menunjukan kesemangatan sahabat dalam menuntut ilmu.
Dari Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqofy berkata: aku bertanya wahai
Rosululloh shallahu'alaihi wassllam! Katakanlah kepadaku tentang Islam
dengan sebuah perkataan yang membuat saya tidak menanyakan lagi kepada
seseorangpun setelahmu? Dalam hadits abu Usamah: "selainmu". Nabi
menjawab: "katakanlah olehmu Aku beriman kepada Allah kemudian
istiqomahlah" HR, Muslim, Ibnu Hibban, Annasaai, Ahmad dan Aththoyaalusi
semuanya dari Sufyan.
Renungan pertama:
Ucapan Sufyan Ats-Tsaqofy: "Wahai Rasulullah, katakan
kepadaku tentang Islam dimana saya tidak menanyakan lagi kepada
seorangpun setelahmu"
Faidahnya:
✏ 1- Kesemangatan sahabat Nabi shallallahu'alahi wasallam dalam mencari ilmu.
✏ 2- Metode sahabat nabi &Tabiin dalam memahami agama.
✏ 1- Kesemangatan sahabat Nabi shallallahu'alahi wasallam dalam mencari ilmu.
✏ 2- Metode sahabat nabi &Tabiin dalam memahami agama.
Contohnya dalam hadist ini & kisah2 yang lain,terutama dalam hadits Jibril dimana dalam hadits itu mengajarkan kepada ummat;
Bagaimana etika bertanya kepada para ulama tentang urusan syari'ah.
Selayaknya seorang Muslim bertanya tentang masalah yang mengakibatkan kebahagiannya didunia & akhirat.
Renungan kedua:
Pesan Nabi shallallahu’alaihi "Aku beriman kepada Allah"
✏ 1- Pengertian Iman:
🔹 Secara bahasa adalah meyakini
🔹Secara istilah adalah keyakinan hati , ucapan lisan dan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota badan, bertambah dengan keta'atan dan berkurang dengan kemaksiatan.
🔹 Secara bahasa adalah meyakini
🔹Secara istilah adalah keyakinan hati , ucapan lisan dan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota badan, bertambah dengan keta'atan dan berkurang dengan kemaksiatan.
✏ 2- yang dimaksud Iman kepada Allah adalah:
🔹 Mengesakan Allah dalam tauhid rububiyyah dan mengesakan
Allah dalam Tauhid ulihiyyah dan mengesakan Allah dalam asma wa sifat
Allah.
🔹Termasuk keimanan kepada Allah adalah memasrahkan segala urusan hanya kepada Allah.
🔹Termasuk keimanan kepada Allah adalah keimanan terhadap hari kebangkitan setalah kematian.
🔹 Termasuk keimanan kepada Allah adalah keimanan kepada taqdir Allah.
Pelajaran dari pesan nabi diatas; Nabi berpesan agar kita berpegang
teguh dengan keyakinan yang benar kepada Allah walaupun dengan
mempertahankan keyakinan yang benar itu kita akan mendapatkan ujian dan
cobaan.
Contohnya adalah ketegeran Ashaabu Al- Ukhdud dalam menjaga dan
mempertahankan keimanan kepada Allah walaupun mesti dilemparkan dalam
kobaran api yang menyala-nyala
Semoga bermanfa'at.
Bersambung, ,
------------
------------
Makkah 03/05/1436 H.
Disarikan oleh Nuruddin Abu Faynan dari kitab "Qul Aamantu Billaah tsumma istaqim" karya Prof. Dr. Falih Muhammad Falih Ash-Shughayyir.
Disarikan oleh Nuruddin Abu Faynan dari kitab "Qul Aamantu Billaah tsumma istaqim" karya Prof. Dr. Falih Muhammad Falih Ash-Shughayyir.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !