Headlines News :
Home » » TETANGGA IDEAL

TETANGGA IDEAL

Written By Unknown on Selasa, 10 Maret 2015 | 01.52

Imam An-Nu'man bin Tsabit, yang lebih terkenal dengan panggilan Abu Hanifah tinggal di kota Kufah, beliau mempunyai seorang tetangga, yaitu seorang pemuda yang bekerja sebagai tukang sol sepatu. 

Namun tetangga ini sangat jauh dari sosok tetangga ideal, bagaimana tidak? 

Setiap hari, sepulang dari tempat kerjanya sebagai tukang sol sepatu di siang hari, malam harinya pemuda ini pulang ke rumahnya, lalu minum khamr sampai mabuk, kemudian diapun mulai bernyanyi dengan teriakan yang nyaring : 
أضاعوني وأي فتى أضاعوا ليوم كريهة وسداد ثغر 
"Mereka (keluargaku) telah menyia-nyiakan aku, Maka siapakah pemuda yang mereka sia-siakan ... (padahal mereka akan membutuhkan pemuda ini) pada hari peperangan dan menjaga perbatasan. 

Abu Hanifah selalu menghabiskan malamnya dengan shalat tahajjud, sedangkan pemuda tetangganya itu selalu minum khamr sampai mabuk, lalu bernyanyi sampai tertidur, itulah yang dilakukan pemuda itu setiap malam, sampai-sampai Abu Hanifah hafal dengan nyanyiannya. 

Hingga pada suatu suatu saat, selama beberapa malam Abu Hanifah tidak mendengar nyanyian sang pemuda, beliau bertanya kepada tetangga sekitar, kemana gerangan pemuda itu? 

Mereka mengabarkan bahwa pemuda itu ditangkap polisi, dia sekarang dikurung di penjara karena minum khamr dan mengganggu tetangga dengan teriakan nyanyiannya setiap malam. 

Maka setelah shalat shubuh, Abu Hanifah menunggangi baghlah (perkawinan antara kuda & keledai) miliknya, beliau pergi ke istana, lalu beliau meminta izin untuk menemui Al-Amir (Pangeran). 

Sang Pangeranpun berkata: "Izinkanlah beliau". Lalu Abu Hanifah tidak diperkenankan turun dari baghlahnya sampai dihamparkan permadani merah untuknya (dalam rangka menghormati & menyambut kedatangan Abu Hanifah).

Setelah penyambutan itu, Sang Pangeran mempersilakan Abu Hanifah untuk duduk, lalu Sang Pangeran berkata: "Apa keperluan anda wahai Abu Hanifah?" 

Abu Hanifah menjawab: "Aku mempunyai tetangga, seorang pemuda tukang sol sepatu, anak buah anda telah menangkapnya beberapa malam yang lalu". 

Maka sang Pangeranpun memerintahkan anak buahnya untuk membebaskan pemuda itu, lalu sang pangeran bertitah: "Bebaskan pula pula semua tahanan yang ditangkap pada malam itu sampai pada hari ini". 

Kemudian Abu Hanifah pulang bersama pemuda itu, beliau bertanya: "Apakah aku menyia-nyaiakanmu wahai pemuda?" (sebagaimana lirik nyanyaian sang pemuda -pen). 
Pemuda itu menjawab: "Tidak wahai Abu Hanifah, bahkan anda menjagaku dan memperhatikan aku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan karena anda telah menghormati tetangga & menjaga hak-haknya." 

Maka pemuda itupun berhenti dari kebiasaannya meminum khamr & bernyanyi. (*) 

Bahkan pemuda itu menjadi salah seorang murid Abu Hanifah yang terpercaya sehingga menjadi seorang ulama di Kufah. 

Demikianlah, Abu Hanifah mengikuti petunjuk rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menjaga hak tetangga! 

Sebagaimana beliau bersabda: 

ما زال جبريل يو صيني بالجار حتى ظننت أنه سيورثه
"Tidak henti-hentinya Jibril berpesan kepadaku tentang hak tetangga, sehingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapatkan warisannya" (**) 

Abu Hanifah merupakan sosok tetangga ideal yang diidamkan oleh setiap orang, 

Alangkah indahnya bertetangga dengan orang shalih seperti Abu Hanifah ! 
____________________ 

By: Arfah Ummu Faynan 
Makkah, 19/5/1436 H 
____________________ 

(*) Taariikh Baghdaad (13/343) , Al-Khathiib Al-Baghdaady. 
(**) HR. Bukhari dalam Shahihnya no 6015,Bab wasiat kepada tetangga dari Ibnu Umar semoga Allah meridhai keduanya (8/10); dan 
HR. Muslim dalam Shahihnya no 140 bab wasiat kepada tetangga dan berbuat baik kepadanya dari Aisyah semoga Allah meridhainya (4/2025).

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator

 
Copyright © 2011. Nuruddin Abu Faynan, Lc. - All Rights Reserved