Pada zaman globalisasi ini, dengan mudahnya godaan disodorkan ke hadapan kita, dengan berbagai macam sarana,
⛔ Godaan tersebut berupa :
⛔ Godaan tersebut berupa :
Godaan Kerancuan Pemikiran
Godaan Hawa Nafsu
Godaan Hawa Nafsu
⛔ Akibat dari godaan-godaan tersebut :
✏ Manusia berlomba-lomba mengejar dunia yang membuat hati mereka kotor dan lalai dari akhirat .
✏ Kebanyakan manusia terjangkiti penyakit-penyakit yang tersembunyi yang merusak hati mereka :
Pertama : Penyakit DENGKI kepada saudaranya atau kerabatnya sesama muslim.
Kedua : Penyakit RIYA dan mencintai popularitas.
Ketiga : Penyakit SOMBONG, bangga diri, dan gila hormat.
Saudaraku ...
Kita dituntut untuk mewaspadai godaan yang dapat merusak hati kita,
terlebih di zaman sekarang ini dimana dahsyatnya gelombang godaan
bagaikan gelombang ombak di lautan.
Di tengah dahsyatnya gelombang godaan, sudah seharusnya kita
memperbaiki diri kita berupa perkara yang tersembunyi (hati), dan
memperbaiki orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kita :
istri, anak-anak, dan murid-murid kita.
Barang siapa yang merenungkan keadaan salafushalih (orang terdahulu
yang shalih), tentu ia akan mendapati bahwa mereka sangat memperhatikan
perbaikan hal yang tersembunyi (hati), serta membersihkannya dari
penyakit-penyakit dan noda-noda yang merusaknya.
Berbeda halnya tatkala kita melihat kondisi kita pada hari ini,
kebanyakan manusia meremehkan dan lalai dari memperbaiki hati, hal itu
menimbulkan pengaruh jelek serta penyakit yang membinasakan ummat baik
individu maupun masyarakat.
Di antara TANDA seorang hamba mendapatkan BIMBINGAN dari ALLAH adalah : Hamba tersebut diberi kemudahan untuk memperbaiki hatinya, dia sibuk memperbaiki dan membersihkan bathinnya dari penyakit-penyakit dan sifat-sifat tercela, seperti dengki, riya, bangga diri, sombong, cinta popularitas, dan penyakit-penyakit lainnya.
Di antara TANDA seorang hamba TIDAK MENDAPAT BIMBINGAN dari ALLAH
adalah : dia menyibukan dirinya dengan aib orang lain, atau menyibukan
dirinya untuk memperbaiki perkara yang zhahir (nampak), dan melupakan
perkara yang bathin (tersembunyi).
Demikian, semoga bermanfa'at.
----------
Jeddah 25/3/1436 H
By: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !