Headlines News :
Home » » Part 1 - Amalan hati dalam ibadah haji dan umrah

Part 1 - Amalan hati dalam ibadah haji dan umrah

Written By Unknown on Senin, 12 Januari 2015 | 19.25

💫Pendahuluan 💫

Segala puji hanya milik Allah pengurus semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada semulia -mulia para nabi dan para utusan nabi kita Muhammad, keluarganya dan semua sahabatnya, adapun setelah itu:

Jika kita perhatikan realita  kaum muslimin yang ada disekeliling kita,  ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah itu berbeda-beda kondisi keimanan mereka, dan begitu pula sepulangnya mereka dari pelaksanakan ibadah yang sangat agung ini, ada yang lebih baik dan utama dari pada sebelumnya baik dari sisi keimanannya, ibadahnya dan akhlaknya, ada pula yang tidak kelihatan perubahan dalam diri mereka kepada yang lebih baik dan utama dalam kehidupan kesehariannya baik yang berhubungan hubungannya akhlak mereka bersama Allah ataupun akhlak mereka bersama manusia.

Maka tulisan ini dalam rangka mengingatkan diri saya dan saudaraku yang kadang kita ini lupa atau pura-pura lupa bahwa ibadah itu ada dua penghambaan yaitu itu penghambahan hati dan penghambaan anggota badan.

Maka kesempurnaan dua penghambaan dalam menjalankan ibadah yang agung ini akan memberikan pengaruh kepada diri kita kondisi keimanan kita kepada yang lebih baik dan utama dengan karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Berapa banyak kita saksikan diantara sebagian kaum muslimin yang sebelumnya menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban dengan melaksanakan ibadah agung ini merupakan titik awal perubahan kepada kondisi keimanan yang lebih baik dan utama ...
walaupun tidak kita pungkiri ada pula yang kita saksikan realita kebanyakan kaum muslimin ibadah yang agung ini tidak memberikan pengaruh kepada kondisi keimanan yang lebih baik dari pada sebelumnya, 
hal ini dikarenakan kurangnya penghambaan hati dan penghambaan anggota badan, maka dengan kurangnya salah satu dari penghambaan ketika melaksanakan ibadah yang agung ini pengaruhnya tidak nampak dan penghambaan hati lebih wajib untuk diperhatikan karena penghambaan anggota badan mengikuti penghambaan hati.

Oleh karena itu Insya Allah dalam tulisan singkat ini akan dijelasakn begitu penting penghmbaan hati atau amalan hati dalam setiap ibadah secara umum dan  dalam ibadah haji dan umrah secara khusus.

Sebelum kita jelaskan tentang amalan hati dalam ibadah haji dan umrah akn kita jelaskan dulu tentang " Urgensi amalan hati dalam ibadah Haji dan Umrah"

Saudaraku

Kita sudah mengetahui bahwa melaksanakan ibadah haji dan umrah merupakn ibadah yang sangat agung , kenapa demikian?

🌷Karena dengan ibadah haji dan umrah ini kita bisa membenahi hati kita.
🌷karena ibadah umrah meliputi amalan hati yang sangat penting seperti mentauhidkan Allah, 

Mengagungkan-Nya, mencintai-Nya, rindu kepada-Nya, takut dari-Nya, berharap kepada-Nya, ketundukan, kepasrahan, kesabaran, tawakal dan selainya dari amalan hati yang merupakan ruh amalan anggota badan dan pondasinya, dan amalan badan yang tidak ada ruhnya (amalan hati) bagaikan badan yang tidak ada ruhnya.

Sungguh Allah Jalla wa ' Ala memerintahkan kepada kita untuk melaksanakn ibadah haji yang terkandung didalamnya perintah ibadah umrah agar membekali diri kita dalam melaksanakan ibadah agung ini dengan dua bekal:
✏1-bekal Hissi (nampak spt materi) yang bisa menyampaikan kita ke makkah, dan  bisa menyempurnakan ibadah kita dengan bekal yang bersifat hissi.
✏2-bekal ma'nawi (tidak nampak) agar menyampaikan diri kita kepada Rabb kita sehingga ibadah kita diterima Allah, dan bisa mengeluarkan kita dari dosa-dosa kita sebagaimana dihari ibu-ibu kita melahirkan kita.

Saudaraku

🌹Bekal ma'nawi itu adalah bekal ketakwaan.

Berdasarkan firman Allah
(وتزودوا فإن خير الزاد التقوى، واتقون يأولى الألباب) البقرة: 197.
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal" 
Qs, Al-Baqarah: 197.
Dan asal ketakwaan adalah amalan hati sebagaimana Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
"takwa itu ada disini" mengisyaratkan kepada dadanya 3 kali. 
HR, Muslim no 2564

Dan Nabi shallallahu alahi wasallam bersabda: 
لتأخذوا مناسككم
"Hendaklah kalian mengambil manasik kalian" 
HR, Muslim no 1297.

Nabi shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan kepada sahabat yang mulia- semoga Allah meridhai mereka - supaya mereka mengambil manasik dari Nabi shallallahu alahi wasallam baik secara dzahir maupun baathin.

Maka sebagaimana nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajari kepada para sahabat thawaf, sa'i dan semua manasik secara dzahir begitu pula beliau mengajari mereka agar thawaf dan sa'i mereka  dibarengi dengan mengagungkan Rabnya, mencintai-Nya,  tunduk, khusu' dan sambil menangis...dan yang lainya dari badah-ibadah hati.

Dan tatkala kita menela'ah beberapa hadits Nabi shallallahu alahi wasallam pasti kita akan menemukan  sahabat nabi -semoga Allah meridhoi mereka- menjelaskn  sifat haji nabi shallallahu’alaihi wasallam yang terkandung padanya ibadah umrah baik secara dzahir maupun bathin.

Diantara hadist yang menjelaskan sifat haji nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang terkndung padanya ibadah umrah apa yang diriwayatkan oleh sahabat Jabir bin Abdillah -semoga Allah meridhoi kepada keduanya- menyifati keadaan Nabi shallallahu alahi wasallam dalam thawaf:

فبدأ بالحجر فاستلمه، وفاضت عيناه بالبكاء
"Maka Nabi memulai dengan hajar lalu mengusapnya, dan kedua matanya mencucurkan air matanya dengan tangisan" 
HR, Al-Baihaqi dalam sunan kubra 5/74, Ibnu Katsir berkata dalam sirah nabawiyyah 4/317, ini adalah sanad yang hasan.

Dan Sahabat Jabir  juga menyifati keadaan Nabi shallallahu alahi wasallam tatkala berangkat dari 'Arafah: 
أفاض رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وعليه السكينة
"Rasulullah shallallahu alahi wasallam berangkat dari 'Arafah, dan keadaan beliau penuh ketenangan" 
HR, Nasa'i no 3024, dishahihkan Al-baani dalam shahih sunan annasaai no 2827.

Oleh karena kedudukan keagungan ibadah ini  para ulama sangat meperhatikan dalam menetapkan Syiar haji & umrah

🌹Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -semoga Allah merahmatinya-  berkata: "Maka yang dimaksud haji adalah beribadah kepada Allah saja di tempat yang diperintahkan untuk beribadah padanya, oleh karena itu ; haji adalah syiar yang lurus, sehingga sekelompok salaf mengatakan : حنفاء لله lurus karena Allah itu adalah haji" 
iqtidha ashiraat al-mustaqim 2/370.

🌹Syekh Abdurrahman bin Naasir Assa'di -semoga Allah merahmatinya -mengatakan: "perbuatan - perbuatan dan ucapan-ucapan haji semuanya ada rahasia dan hikmah yang dimaksudkan dari padanya yaitu menegakan penghambaan yang bermacam-macam,  dan keikhlasan kepada yang diibadahi; maka ibadah haji itu dibangun diatas rasa cinta, keikhlasan, tauhid, sanjungan, dan mengingat kepada yang Maha terpuji lagi Maha Agung, maka sesungguhnya disyariatkan manasik haji dalam rangka ditegaknya dzikrullah" Miftah daar assa'aadah 2/869, cetakan daar 'aalam Al-fawaaid.

🌻Renungan bagi yang berhaji dan Umrah

Maka bagi kita yang berhaji atau umrah apabila kita merenungkan apa yang terdapat dalamnya dengan memfokuskan diri kita dalam melaksanakan ibadah haji kita atau umrah kita pasti kita akan mendapatkan didalam ibadah tersebut semacam adanya

🌷keterputusan hubungan kita dari dunia 
🌷menghadapkan diri kita untuk ibadah diserupakan dengan ibadah I'tikaf.

Hasilnya: 
Dengan terputusnya hati kita dari dunia ini dan menghadapkam diri kita untuk beribadah yang diserupakan dengan I'tikaf dalam (melaksanakan haji dan umrah) itu : akan mengeluarkan hati kita dari kegelapan kebodohan dan hawa nafsu kepada cahaya iman, petunjuk dan lezatnya keta'atan.

🌻Renungan hakikat ibadah haji (umrah) yang mabrur

Hakikat ibadah haji (umrah) kita yang mabrur yang balasannya surga akan mengeluarkan dari dosanya seperti hari dilahirkan ibunya- demikian pula ibadah umrah yang diterima; pada hakikatnya adalah bagi siapa saja diantara kita yang menyempurnakan ibadah haji atau umrahnya dengan cara: 
✏1- merealisasikan keikhlasan karena Allah jalla wa'ala
✏2-menetapi petunjuk nabi shallallahu’alaihi wasallam,

Dan untuk bisa ikhlas dan mengikuti sunnah nabi itu dengan dua perkara:
✏1-melaksanakan amalan-amalan yang nampak seperti ihram, thawaf, sa'i, wukuf diarafah dan selainya.
✏2-melaksanakan amalan-amalan yang tersembunyi, yaitu amalan-amalan hati seperti rasa cinta kepada Allah, pengagungan kepada-Nya, memuliakan-Nya, ketundukan hati kepada-Nya, tawakal kepada-Nya dan pasrah kepada-Nya dan selainya.

Jika ada kecacatan atau kurang pada salah satu dari dua perkara ini akan membuat lemah pengaruh ibadah haji atau ibadah umrah dalam jiwa kita dan  pahalanyapun sedikit.

Dan Hakikat dua perkara itu amalan yang nampak dan amalan tersembunyi adalah iman jadi dua perkara ini pada hakikatnya masuk kedalam katagori yang dinamakan iman menurut Ahlu Assunnah wa Al-Jama'ah, kenapa? karena Ahlu Assunnah wa Al-Jama'ah mendepinisikan Iman adalah :

🎀perkataan dan perbuatan,
Yaitu perkataan hati dan perkataan lisan dan perbuatan hati dan perbuatan anggota badan. Lihat:  Majmu fataawa ibnu taimiyyah 7/308, 12/372.

Kesimpulannya Maka setiap ibadah :
🌺ada yang nampak yaitu: perkataan lisan dan perbuatan anggota badan, 
🌺dan ada yang bathin yaitu perkataan hati dan perbuatan hati,

Dan hal tersebut secara khusus terdapat dalam ibadah haji dan ibadah umrah.
Dan perlu kita ketahui bahwa amalan hati lebih kuat dan lebih utama untuk dimasukan kepada penamaan iman, dibandingkan perbuatan-perbuatan anggota badan. 
Sebagaimana Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: "maka masuknya amalan hati ke dalam iman lebih utama dari pada masuknya amalan anggota badan berdasarkan kesepakatan semua golongan" 
Majmu fataawa 7/506.

Semoga bermanfa'at

 Bersambung..

Disarikan dari buku" A'mal Al-Qulub Fii Alhajji Wa Al-Umrah" Abdullah Al'Anzi 
oleh Nuruddin Abu Faynan
Makkah 22/02/1436 H.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator

 
Copyright © 2011. Nuruddin Abu Faynan, Lc. - All Rights Reserved