Headlines News :
Home » » POM BENSIN CINTA

POM BENSIN CINTA

Written By Unknown on Minggu, 25 Januari 2015 | 02.21

♥ Di pagi hari, suami berangkat ke tempat kerjanya, sedangkan istri tinggal di rumah untuk mengerjakan tugasnya, atau adakalanya sepasang suami istri berangkat ke tempat pekerjaan masing-masing, lalu keduanya bertemu setelah zhuhur di kamar tidur untuk istirahat, kemudian keduanya kembali kepada  kegiatan dan pekerjaannya masing-masing:  adakalanya suami keluar untuk melanjutkan pekerjaannya atau untuk keperluan lain, dan begitu pula seorang istri melanjutkan kegiatannya dengan  mengajari anak-anak dan lain sebagainya, pada malam hari sepasang suami istri bertemu kembali di kamar tidur untuk istirahat.

♥ Setelah melihat kegiatan di atas, kita perhatikan bahwa di sana ada titik kebersamaan antara sepasang suami istri yang mereka mesti bertemu padanya, walaupun  banyak pekerjaan, dan kadang berubahnya suatu hal yang telah direncanakan, namun pada akhirnya ... keduanya mesti bertemu di kamar tidur ... seolah-olah kamar ini bagaikan "pom bensin"  bagi sepasang suami istri, agar mengisi "bahan bakar"  untuk keesokan harinya mereka berangkat kepada pekerjaan masing-masing.

♥ Oleh karena itu, sarana istirahat di kamar tidur mesti terpenuhi, sehingga sepasang suami istri berangkat darinya dengan diri yang tenang dan jiwa yang nyaman. 

♥ Peran Kamar Tidur : 

Di sini kita bertanya-bertanya tentang beberapa sarana yang membuat ketenangan antara suami istri di kamar tidur, dan sarana-sarana itu : 

πŸ“ Sebagian berkaitan dengan penataan & isi kamar tidur: ranjang, aroma wangi, cahaya lampu, warna dan bunga. 

πŸ“ Sebagian yang lain berhubungan dengan sisi-sisi antara keduanya sebelum tidur, berupa sentuhan yang lembut, kata-kata romantis, dan hak ranjang. 

πŸ“ Kemudian yang utama: "sarana keimanan" antara sepasang suami istri: wudhu sebelum tidur, shalat witir, bacaan surat al-falaq dan surat an-nas (Muawwidzatain), ayat kursi, dzikir do'a sebelum tidur, kemudian bangun untuk shalat pada sepertiga malam yang terakhir, dilanjutkan dengan shalat shubuh dan berdzikir kepada Allah ta'ala.

πŸ“’ Sangat Penting :
Sesungguhnya tiga sarana ini penting sekali untuk merealisasikan istirahatnya badan dan jiwa bagi sepasang suamu istri,  dan  di antara sarana untuk merealisasikannya :

🌷 Ada yang terletak di pundak seorang istri.
🌷 Ada yang terletak di pundak suami.
🌷 Ada yang tidak akan terealisasikan kecuali dengan kerjasama keduanya untuk merealisasikannya.

♥ Oleh karenanya sepasang suami istri akan merasakan kenyaman yang tiada bandingannya, kamar tidur merupakan hal yang penting dalam kehidupan keduanya, serta mempunyai suasana yang khusus dan kegiatannya yang khusus pula. 

♥ Jika salah seorang dari pasangan suami istri tersebut bepergian sedangkan yang lainnya menetap, pasti kamar tidur itu terasa lain, masing-masing suami istri akan merindukan pasangannya, hal ini karena keduanya merasakan kenyamanan berada bersama pasangannya.

# Perbedaan antara pasangan ini dan pasangan itu :

Jika demikian mesti ada perhatian dengan kamar tidur, karena :  
- Berapa banyak perceraian terjadi dengan sebab kamar tidur?
- Berapa banyak pertengkaran terjadi di kamar tidur?
- Berapa banyak penghinaan dan saling meremehkan terjadi di kamar tidur?
- Berapa banyak pukulan dan kekasaran keduanya disaksikan di kamar tidur? 

Dan sebaliknya ; 
♥ Berapa banyak dari pasangan suami istri dalam keadaan bahagia di kamar tidurnya? 

Perbedaan antara pasangan ini dan pasangan itu adalah perbedaan mereka dalam hal kesadaran untuk "kerjasama" yang tulus, serta kesungguhan untuk merealiasasikan sarana-sarana kenyamanan. 

Sesungguhnya perbedaan antara "kamar tidur yang bahagia" dengan "kamar tidur yang sengsara" -setelah taufiq dari Allah- adalah perbedaan USAHA pasangan suami istri untuk merealisasikan sarana kenyamanan atau  tidak adanya usaha mereka ke arah tersebut. 

♥ Demikian, semoga bermanfa'at. 


*Diambil dari artikel tanggal 24/7/2008 via "Muntada Al-Mahabbah" dengan tema: "Mahaththahh Al-Benzin Sya-iun Jadzdzab"

-------------------
Makkah  05/04/1436 H
Dialih bahasakan secara bebas oleh: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator

 
Copyright © 2011. Nuruddin Abu Faynan, Lc. - All Rights Reserved